Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aksi Panas di Kantor Gubernur NTB: KASTA, KNPI, LASKAR, dan Penambang Sekotong Tagih Janji Politik dan Desak Izin Tambang Rakyat

MATARAM, NTB - Aliansi massa yang terdiri dari KASTA NTB, KNPI NTB, LASKAR NTB, dan Asosiasi Penambang Rakyat Sekotong Lombok Barat menggeruduk Kantor Gubernur NTB, Rabu (3/9). Sekitar 300 orang terlibat dalam aksi yang menuntut percepatan penerbitan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) serta menagih 43 janji politik Gubernur NTB yang hingga kini dianggap hanya pepesan kosong.

Suasana sempat memanas saat massa KASTA NTB yang lebih dulu tiba dengan sekitar 50 orang mulai orasi. Mereka menegaskan aksi ini sebagai gerakan damai menagih hak rakyat, bukan merusak fasilitas. Orator menuding Gubernur NTB hanya pandai berjanji saat kampanye, tapi gagal merealisasikan program kerja.

Tidak ada pejabat yang hancur karena dikritik. Mereka hancur karena ulahnya sendiri. Kami datang untuk menagih janji-janji politik gubernur NTB yang sampai hari ini tidak ada bukti satupun,” teriak salah satu orator KASTA NTB di hadapan peserta aksi.

Tak lama, sekitar pukul 14.20 Wita, LASKAR NTB bersama Asosiasi Penambang Rakyat Sekotong di bawah komando H. Lalu Daryadi datang dengan 150 orang menggunakan 20 mobil. Situasi mendadak panas ketika rombongan ini menerobos kerumunan KASTA NTB hingga terjadi gesekan antar massa.

Aksi semakin bising dengan mobil komando, pengeras suara, dan bendera organisasi yang dikibarkan. Sejumlah spanduk bertuliskan tudingan keras dilayangkan:

“Segera Keluarkan Izin Pertambangan Rakyat (IPR)!”

“Kami Menduga Gubernur Sekongkol dengan Korupsi!”

“Gubernur NTB Jangan Bohongi Rakyat!”

Namun, ketegangan akhirnya mereda. KASTA NTB memilih membubarkan diri lebih awal sekitar pukul 14.30 Wita, disusul massa LASKAR NTB yang membubarkan diri pukul 14.58 Wita lantaran Gubernur dan pejabat Pemprov sedang menghadiri rapat paripurna.

Meski berjalan kondusif, aksi ini meninggalkan tanda tanya besar. Pasalnya, KASTA NTB sebelumnya dikenal paling vokal menolak IPR bersama WALHI NTB, namun kini justru ikut menuntut percepatan izin tambang rakyat. Pergeseran sikap ini menimbulkan spekulasi adanya kepentingan lain di balik panggung aksi.

Di sisi lain, LASKAR NTB terang-terangan menyindir perubahan haluan KASTA NTB dan menyebut ada aroma kepentingan finansial di balik desakan penerbitan IPR.

Pengamanan dilakukan ketat dengan kekuatan penuh dari aparat: gabungan Brimob, Samapta, Intel, hingga TNI AL dan AD.

Aksi ini jelas memperlihatkan retaknya barisan organisasi rakyat di NTB, sekaligus mempertegas bahwa 43 janji politik Gubernur NTB kini jadi bom waktu yang siap meledak bila terus diabaikan.

Posting Komentar untuk "Aksi Panas di Kantor Gubernur NTB: KASTA, KNPI, LASKAR, dan Penambang Sekotong Tagih Janji Politik dan Desak Izin Tambang Rakyat"